Kelompok teroris OPM tak henti-hentinya menebar aksi teror. Mereka seolah-olah menjadikan berbagai fasilitas pendidikan sebagai target sasarannya. Jum
Salah satu fasilitas pendidikan di Puncak Jaya dibakar Kelompok Teroris OPM |
Namun, setelah dilakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara, bangunan itu bukanlah rumah penduduk. Melainkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). "Dari hasil olah TKP, diketahui rumah yang dibakar oleh kelompok teroris adalah PKBM," ucap Satgas Humas Nemangkawi Kombes Iqbal Alqudusy (8/5).
Belum diketahui kelompok teroris OPM mana yang menjadi dalang pembakaran. Sampai saat ini tim Satgas Nemangkawi masih mengumpulan informasi dan petunjuk. "Olah TKP ini untuk mencari dan mengumpulkan keterangan, petunjuk, barang bukti, identitas tersangka, dan saksi atau korban untuk kepentingan penyelidikan selanjutnya," jelas Kombes Iqbal.
Beberapa hari sebelumnya, teroris OPM juga membakar sejumlah fasilitas umum, sasarannya gedung sekolah, perumahan guru, gedung puskesmas dan akses jalan raya di sejumlah wilayah Kabupaten Puncak, Provinsi Papua. "Fasilitas yang dibakar dan dirusak yaitu lima ruang kelas SD Mayuberi, rumah dinas guru, gedung lama Puskesmas Mayuberi," papar Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal.
Selain itu, kelompok bersenjata yang kini dikategorikan teroris, juga merusak fasilitas Jembatan Kimak, Jalan Tagaloa dan Jalan Wuloni (pintu angin). Bahkan, saat melakukan aksinya itu, kelompok Teroris OPM membagi tugas, ada yang bertugas membakar gedung lama puskesmas dan gedung SD Mayuberi, sementara kelompok lain bertugas merusak tiga titik ruas Jalan Mayuberi, Jalan Kimak dan Jalan Wuloni.
"Menurut laporan Bapak Joni Elatotagam, ada banyak sekali pendukung teroris OPM yang membantu melakukan pembakaran gedung sekolah dan puskesmas serta pengerusakan fasilitas jalan," tambah Kabid Humas Polda Papua.
Jika melihat jauh ke belakang, dalam 3 pekan terakhir, teroris OPM makin intens melakukan aksi kekerasan di Kabupaten Puncak, Papua, dengan menembak dua orang guru, yakni Oktavianus Rayo (42) dan Yonathan Rande (30), membakar Helikopter, membunuh tukang ojek, membunuh seorang pelajar hingga gugurnya Mayjen TNI (Anumerta) I Gusti Putu Danny Nugraha dan Bharada Komang dari Brimob.