Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengapresiasi sekaligus hadir saat “Launc
Animasi Bima tak hanya mengandalkan keseruan, tapi juga ada pesan moralnya |
Menparekraf menyebut, ekosistem ekonomi kreatif (ekraf) adalah keterhubungan sistem yang mendukung rantai nilai yaitu kreasi, produksi, distribusi, konsumsi, dan konservasi, yang dilakukan pelaku ekraf untuk memberikan nilai tambah pada produk/karyanya sehingga berdaya saing tinggi, mudah diakses, dan terlindungi secara hukum.
"Hari ini kita punya harapan baru agar ikon-ikon seperti Bima bisa menjadi pilar ekosistem ekonomi kreatif. Dari Kementerian Perindustrian juga mendukung, saya meyakini ini akan membuka lapangan kerja seluas-luasnya. COVID-19 ini memaksa kita untuk bertransformasi. Biasanya kita hanya terbuai dengan IP-IP (intelectual property) luar negeri . Pak Hary Tanoe dan tim menciptakan Bima S ini yang bergerak dari industri kreatif animasi ke gaming. Ini menjadi satu semangat baru, semoga nanti bisa menembus pasar internasional dan menggerakkan ekonomi bangsa,” puji Sandiaga.
Dalam launching ini, hadir pula Wakil Menteri Parekraf Angela Tanoesoedibjo, Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo, Executive Chairwoman MNC Group Liliana Tanoesoedibjo, Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka, Kementerian Perindustrian Gati WIbawaningsih dan CEO PT. Royal Kreasi Cemerlang K Stephen Sutijadi.
“BIMA-S ini merupakan transformasi pengembangan kekayaan intelektual dari animasi film ke industri permainan. Kemenparekraf sangat mengapresiasi hal ini karena mendukung berkembangnya ekosistem ekonomi kreatif, tidak hanya mendorong banyak penyerapan tenaga kerja tapi juga meningkatkan PDB ekraf secara nasional,” jelas Sandiaga.
Sementara itu, Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo menambahkan, Kemenparekraf akan mendukung dari sisi kesiapan SDM, pelatihan, dan pendampingan. Selain itu juga akan memberikan kemudahan dari sisi perizinan, karena IP ini akan dilindungi dalam HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) dan diharapkan, kehadiran BIMA-S ini akan menjadi pemicu semangat agar anak muda lain bisa menciptakan IP-IP lainnya.
Hary Tanoesoedibjo menambahkan, BIMA S ini merupakan lanjutan dari sukses serial live action “Satria Garuda Bima X” di RCTI. MNC Animation sebagai rumah produksi di bawah MNC Pictures, melanjutkan kesuksesannya dengan membuat serial animasi BIMA S yang tampil perdana pada Oktober 2020.
“Bima ini produksi live action yang tayang di RCTI 6 atau 7 tahun lalu. Tahun ini IPnya kemudian dilakukan produksi mainan, mudah-mudahan pada semester 2 tahun ini akan dimunculkan karakternya yang akan diluncurkan di theme park Lido. Ini adalah buatan Indonesia dan kita harus bangga, end to end mulai dari IP nya, animasi, live action program dan juga permainannya,” terang Hary.
Bima S adalah animasi superhero produksi MNC Animation, animasi yang bergenre action dan adventure ini bercerita tentang petualangan seorang Satria bersama para sahabatnya dalam memerangi kejahatan. BIMA-S tak hanya menyuguhkan aksi dan petualangan seru, tapi juga ada pesan moral tentang kebenaran, persahabatan, perjuangan, dan pengorbanan. Superhero Indonesia ini akan terus hadir dengan berbagai kejutan sehingga selalu dinantikan penggemarnya.