Banten (WartaMerdeka) – Dorong implementasi energi baru terbarukan (EBT) dan energi bersih untuk pelabuhan-pelabuhan strategis di Indonesia sehingga m
Saatnya pelabuhan di Indonesia terapkan teknologi ramah lingkungan atay Greeport |
KIP sedang bersiap menjadi pelabuhan yang ramah lingkungan, efisien energi dalam konteks ekonomi biru, dan penerapan energi bersih melalui pemanfaatan infrastruktur Solar PV (listrik dari tenaga surya) guna memenuhi kebutuhan listriknya di Pelabuhan.
Dari sisi ekonomi dan kebermanfaatan, solar panel rooftop (panel surya atap) dinilai dapat memberikan kontribusi tak hanya untuk memenuhi target nasional dalam pencapaian energi bersih tenaga surya 207 MW hingga 2025 (sumber: Bappenas RI), tapi juga memberikan profit bagi Pelabuhan BUMN tersebut.
“Indonesia telah menetapkan target 23 persen energi terbarukan dalam bauran energi pada tahun 2025. Kebijakan ini, dikombinasikan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi hingga 29 persen pada tahun 2030, merupakan jalan yang jelas menuju sistem energi yang lebih bersih," jelas Basilio.
Upaya KIP memasang Solar PV, sejalan dengan program pertama pengembangan EBT pada rencana jangka panjang Indonesia, yaitu sebesar 5 GW yang telah direncanakan pada RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) dan program kedua Green Booster PLN sebesar 3,5 GW. Di dalam Program Green Booster ada inovasi pengembangan EBT termasuk program cofiring dan Solar PV.
Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves Basilio Dias Araujo |
“Kedepannya, dengan ketersediaan listrik tenaga surya yang murah dan efisien, KIP dapat memberikan pelayanan terbaik kepada ribuan kapal baik ukuran besar dan kargo internasional yang melintas di sepanjang Selat Sunda," terang Basilio. Data 2020, jumlah kapal melintas di sepanjang Selat Sunda ialah sebanyak 53.068 kapal (dengan 150 kapal melintas per harinya (ma).