Jakarta (WartaMerdeka) – “Generasi muda merupakan kunci utama dalam upaya pengurangan dan penanganan sampah domestik,” kata Deputi Bidang Koordinasi P
Generasi muda berperan penting dalam perangi sampah plastik |
Hal ini diungkapkan Nani dalam Webinar Nasional “Merdeka dari Sampah Plastik” (18/8), sebagai salah satu rangkaian dari ajang EUPHORIA (Ending Plastic Pollution Through Comic and Writing Contest for A Better Indonesia),serta menyemarakkan Hut Kemerdekaan RI ke-76, yang juga mengundang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dan Sekretariat Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL).
Menurut Nani, perubahan perilaku dan mindset masyarakat, khususnya generasi muda merupakan hal penting. Anak muda dapat menjadi agen perubahan dan memulai langkah kecil dengan memilah sampah di rumah, membuang pada tempatnya, dan mulai mengolahnya menjadi hal yang memiliki nilai lainnya.
“Saya sangat mengapresiasi semua antusiasme adik-adik di kompetisi ini. Menjadi momentum kita bersama pula dalam merayakan kemerdekaan, dengan bersama-sama berinovasi dalam mengelola sampah plastik,” pujinya.
Pemerintah terus sosialisasi untuk kelola sampah dengan benar |
Nani mengharapkan tiap-tiap pemenang yang telah diumumkan tidak hanya berhenti disini saja. Tetapi dapat berbagai ide yang ada mampu diimplementasikan ke keluarga, lingkungan sekitar, bahkan di tingkat masyarakat yang lebih luas lagi.
Jumeri, Selaku Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi menekankan pentingnya sosialisasi ke generasi muda tentang kepedulian lingkungan, khususnya terkait penanganan sampah plastik di Indonesia.
“30 persen dari masyarakat Indonesia berada di lingkungan pendidikan formal, sehingga jika mereka sudah sadar akan pentingnya pengelolaan sampah, akan tercipta dengan lebih cepat solusi bagi penanganan sampah plastik yang melanda,” jelas Jumeri.
Webinar dan pengumuman pemenang kompetisi EUPHORIA ini diikuti lebih dari 25.000 peserta secara daring, juga diisi oleh berbagai materi edukatif terkait penanganan sampah di lingkungan pendidikan. Serta diselingi dengan sesi ramah tamah yang bersifat interaktif dengan para peserta dan pemenang (lw).