Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) bersama perwakilan dar
Beberapa satwa endemik yang dilepasliarkan di Pulau Obi, Maluku Utara |
Burung endemik yang dilepasliarkan terdiri dari 17 (tujuh belas) ekor Nuri Kalung Ungu (Eos squamata), 7 (tujuh) ekor Kasturi Ternate (Lorius garrulus) dan 1 (satu) ekor Nuri Bayan (Eclectus roratus). Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Aalam/BKSDA Maluku, Danny H. Pattipeilohy menyebut, satwa yang dilepasliarkan merupakan hasil temuan dan penyerahan kepada petugasnya saat kegiatan penjagaan peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL) dan kegiatan patroli rutin kepemilikan TSL serta hasil translokasi dari Balai Besar KSDA Jawa Timur.
“Sebelum dilepasliarkan, satwa-satwa tersebut sudah terlebih dahulu menjalani proses karantina dan rehabilitasi di Kandang Transit Passo Kota Ambon dan Kandang Transit SKW I di Kota Ternate. Kegiatan karantina dan rehabilitasi dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan satwa dan proses mengembalikan sifat alami satwa tersebut,” tambah Danny.
Sebagai informasi, penyebaran alami satwa berada di Kepulauan Maluku Utara, khususnya di Pulau Obi. Semua satwa merupakan jenis burung yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018.
Berbagai pihak dilibatkan saat pelepasliaran oleh BKSDA |
Dipilihnya kawasan Hutan Jikojehe sebagai lokasi pelepasliaran satwa, ucap Danny, karena salah satu habitat asli dari burung tersebut. Selain itu kondisi hutan yang masih bagus dan terjaga dengan masih banyaknya pohon-pohon besar yang tumbuh, menyediakan sumber pakan alami yang sangat melimpah menjadi penilaian tersendiri dalam menentukan lokasi pelepasliaran.
Kegiatan pelepasliaran satwa endemik di Provinsi Maluku Utara ini juga dalam rangka Hut Kemerdekaan RI ke-76 Tahun dan upaya mendukung Program Ditjen KSDAE bertajuk Living in Hamony With Nature dengan tema "Melestarikan Tumbuhan dan Satwa Liar Milik Negara“, serta upaya memperkaya dan meningkatkan populasi satwa di habitat aslinya (dh).