Bandung/Jabar (WartaMerdeka) – Sejak ada Peraturan Presiden Nomor 81/2014 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Danau Toba dan Sekitarnya, maka daerah di
Transportasi dengan kapal di Danau Toba menjadi perhatian penting sebagai destinasi pariwisata super prioritas |
Dalam perkembangannya, Danau Toba dijadikan Destinasi Pariwisata Super Prioritas, salah satu bagian dari proyek utama pembangunan jangka menengah digarap pemerintah. Sehingga, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) melalui Asisten Deputi Navigasi dan Keselamatan Maritim mengadakan forum group discussion (FGD), dihadiri beberapa kementerian, lembaga, pemerintah daerah kabupaten-kabupaten penyokong Danau Toba dan masyarakat pemerhati keselamatan.
“Selama ini, Kemenko Marves telah menjalankan tugas khusus untuk mengawal perbaikan-perbaikan di Danau Toba. Hari ini isu keselamatan pelayaran kita perhatikan secara khusus,” ucap Asisten Deputi Navigasi dan Keselamatan Maritim, Nanang Widyatmojo, saat FGD di Bandung, Jawa Barat (24/9).
Menurut Nanang, keselamatan pelayaran di Danau Toba sudah seharusnya mendapat skala perhatian super prioritas. Hal ini karena keselamatan pelayaran adalah salah satu komponen pendukung yang sangat penting dalam pengembangan kawasan wisata yang memiliki lintasan angkutan di perairan.
“Peningkatan keselamatan pelayaran tidak hanya penting dalam mewujudkan kualitas pelayanan yang berkelas dunia kepada wisatawan, namun juga dalam mencapai tujuan akhir pembangunan, yaitu meningkatkan kualitas dan taraf kehidupan masyarakat setempat,” jelasnya.
Salah satu isu utama diskusi adalah rencana penetapan alur-pelayaran di Danau Toba. Dalam hal ini, Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) dari Direktorat Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan (TSDP), Kementerian Perhubungan, Beta Margunadi, menyampaikan perkembangan yang cukup baik.
“Kajian teknis sebagai persiapan penetapan alur-pelayaran danau dan penyeberangan saat ini sedang kita laksanakan. Kita targetkan akhir tahun ini sudah rampung. Kami akan koordinasi juga dengan hasil survei Pusat Hidro-Oseanografi di TNI AL (Pushidrosal) dan dalam hal pemetaannya nanti,” papar Beta.
Kepala Divisi Statutoria PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), Totok Achmad, menyampaikan saran dan masukan untuk meningkatkan aspek teknis keselamatan kapal tradisional yang banyak beroperasi di Danau Toba. Sedeangkan Wakil Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Haryo Satmiko menambahkan, peningkatan berbagai standar keselamatan dan keamanan penyelenggaraan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia bidang transportasi sungai, danau dan penyeberangan.
Kemenko Marves terus menggodok upaya kesalamatan pelayaran Danau Toba dengan berbagai pihak |
Foto: istimewa