“Momentum ini patut kita syukuri. Walaupun begitu, ini bukan euforia yang harus dirayakan,” ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
Saat ini percepatan vaksinasi menjadi prioritas untuk menekan sebaran Covid-19 |
Saat jumpa pers, Luhut bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wamenkes Dante Saksono, dan menjelaskan, dari 25 kabupaten/kota yang ada pada level 4, sekarang tersisa 11. Sementara itu, Menurut Airlangga, di luar pulau Jawa perpanjangan level 4 dilakukan di 23 kabupaten/kota dari yang sebelumnya diterapkan di 34 kabupaten/kota.
Melihat kondisi yang membaik tersebut, Pemerintah pun melakukan tiga penyesuaian kebijakan khusus di wilayah Jawa-Bali. Pertama, melonggarkan waktu makan di restoran selama 60 menit dengan kapasitas tempat 50 persen. Kedua, uji coba membuka 20 tempat wisata di kabupaten/kota yang ada di level 3. Ketiga, pemerintah ujicoba protokol kesehatan (prokes) dan Aplikasi Peduli Lindungi untuk mall dan pusat perbelanjaan di Bali dengan batasan tertentu.
Kemudian, soal strategi untuk mengendalikan Pandemi Covid-19, Luhut mengungkapkan adanya 3T (Testing, Tracing dan Treatment), percepatan cakupan vaksinasi bagi masyarakat serta penerapan protokol kesehatan. Selain itu, penanganan pandemi harus terus merujuk pada data, ilmu pengetahuan, dan teknologi terbaru. Eksekusinya pun dilakukan secara bertahap, berlanjut, dan terpadu.
“Kita sudah melewati masa puncak jumlah kasus terkonfirmasi, jumlah perawatan di rumah sakit, dan jumlah kematian jadi jangan sampai ada gelombang ketiga,” tambahnya. Khusus di wilayah luar Jawa dan Bali, Airlangga menyebutkan, vaksinasi sudah dilakukan terhadap 106 juta penduduk dan diperlukan percepatan vaksinasi supaya jumlah penambahan kasus tak kembali meningkat tajam.
“Untuk saat ini, akselerasi vaksinasi menjadi fokus utama pemerintah, terlebih bagi lima kabupaten/kota yang akan menjadi lokasi penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON),” ujar Airlangga. Lalu, Dante mengingatkan, kemungkinan kenaikan kasus pasien Covid-19 saat menjelang libur peringatan Maulid Nabi Muhammad di bulan depan.
Pemerintah memanfaatkan aplikasi Peduli Lindungi sebagai integrator utama dari proses 3T, penerapan protokol kesehatan 3M dan percepatan vaksinasi agar penularan Covid19 dapat dikendalikan. Sejauh ini, aplikasi tersebut sudah digunakan di enam sektor esensial, yaitu perdagangan, transportasi, pariwisata, kantor/pabrik, keagamaan, dan pendidikan. Selanjutnya, aplikasi ini juga akan diterapkan di area pasar tradisional dan warung.
Aplikasi peduli lindungi kini menjadi andalan untuk awasi pergerakan masyarakat |
Aplikasi Peduli Lindungi sudah diterapkan di seluruh Pulau Jawa dan Bali. Di sisi lain, di luar Pulau Jawa Peduli Lindungi baru digunakan di kabupaten/kota dengan jumlah penerima vaksin dosis pertama di atas 50 persen. Wilayah yang dimaksud mencakup Aceh, Jambi, Kupang, Palangkaraya, dan Batam.
Terkait keamanan data, Luhut menjamin kerahasiaannya. Diurus oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi yang dibantu oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). “Pemerintah akan terus mengambil langkah-langkah perbaikan agar kelancaran penggunaan Peduli Lindungi ini semakin baik,” janjinya.
Luhut mengutip pesan Presiden Joko Widodo saat rapat terbatas, “Covid tidak akan hilang dalam waktu singkat. Oleh sebab itu, kita perlu menyiapkan diri untuk hidup bersama Covid-19 hingga kondisi ini berubah dari pandemi menjadi epidemi” (ma).
Foto: abri