Sebuah kolaborasi menarik antara M&C Saatchi Indonesia, Ubud Writers & Readers Festival serta Twitter Indonesia meluncurkan buku dicetak pertama di In
Derasnya informasi dari medsos menggeser gaya hidup membaca buku cetak |
Terbitnya buku ini lahir dari keprihatinan minimnya minat baca orang Indonesia. Menurut Program Penilaian Pelajar Internasional, Indonesia ada di peringkat 72 dari 77 negara menilai performa akademik pelajar berusia 15 tahun.
Dalam studi lain milik Central Connecticut state University berjudul “Negara Paling Terpelajar di Dunia”, Indonesia berperingkat 60 dari 61 negara dalam aspek minat membaca.
Kebiasaan generasi muda yang larut konsumsi informasi lewat media sosial, sangat berpengaruh bagi penurunan minat baca mereka.
Itu sebabnya, Ubud Writers and Readers Festival yang sudah berjalan 18 tahun mengumpulkan para penulis mancanegara sambil bertukar pengalaman, di masa pandemi ini, berusaha untuk tetap menjalin persahabatan. Di 2021, festival mengusung tema besar “Mulat Sarira” yang berarti refleksi diri.
Festival kian semarak dengan kehadiran M&C Saatchi Indonesia dan Twitter Indonesia, mengajak para pegiat media sosial/netizen berpartisipasi dengan hanya melakukan tweet melanjutkan cerita di sebuah utas Twitter.
M&C Saatchi kemudian mengkurasi lebih dari 70 peserta dengan lebih dari 270 tweet yang masuk, dan mempublikasikannya menjadi sebuah buku fisik berjudul #TheThreadStory.
Anish Daryani, Founder & Presiden Direktur M&C Saatchi Indonesia mengatakan, “banyak dari kita yang dulu sangat menggemari kegiatan membaca. Namun seiring dengan perkembangan zaman, banyaknya pilihan hiburan seperti konten streaming, media sosial, clickbait, dan micro-blogging, banyak anak muda kehilangan minat membaca dan kehilangan kesempatan untuk menemukan cerita-cerita inspiratif yang bisa berperan besar dalam pengembangan diri mereka."
Buku ini beri semangat masyarakat gemar menulis |
Sementara Dwi Adriansah, Country Head Twitter Indonesia menambahkan, “kolaborasi kami dengan M&C Saatchi Indonesia dan UWRF bertujuan membantu menghidupkan kembali passion masyarakat terhadap sastra, yang kini juga dapat dilakukan melalui media sosial (ma).