Ternyata banyak karya sastra Indonesia yang patut diapresiasi,” kata sastrawan dan penyair Dra. Dad Murniah, M.Hum. atau akrab dipanggil Nia Samsihono
Beberapa karya sastra dalam bentuk buku - Nia Samsihono |
Menurut Nia, Banyak budaya Indonesia tercakup dalam karya-karya sastra yang begitu beragam, namun belum diketahui luas oleh generasi muda. Sehingga generasi muda Indonesia patut membaca karya-karya sastra ini, yang sekarang sulit ditemukan di toko buku ataupun perpustakaan. Webinar diinisiasi Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA ini mendiskusikan 100 buku yang telah mewarnai sejarah bangsa Indonesia. Sebagai pembicara adalah dua anggota tim ahli yang menyeleksinya, Manuel Kaisiepo (kategori non-fiksi), dan Nia Samsihono (fiksi).
Dalam pemilihan buku itu, Nia bersama rekannya Prof. Dr. Suminto A. Sayuti bertugas memilih 60 dari 73 judul buku fiksi yang disodorkan panitia. Penerbitan ulang 100 judul buku fiksi dan non-fiksi, yang dilakukan oleh SATUPENA itu, dibuat dalam format “print on demand.” “Saya berharap, buku-buku itu juga dibuat dalam versi cetak, dan dibagikan ke berbagai perpustakaan . Karena tidak semua warga kita akrab dengan format digital,” ujar Nia, yang pernah ikut menjadi Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Nia Samsihono |
Foto: Istimewa