Puncak peringatan Hari Konservasi Alam Nasional/HKAN 2021 bertema“Bhavana Satya Alam Budaya Nusantara: Memupuk Kecintaan pada Alam dan Budaya Nusantar
Pariwisata berkualitas mengutamakan kebersihan lingkungan banyak diminati |
"Inilah saatnya masyarakat sebagai pelaku utama dalam pengelolaan konservasi dan budaya," ujar Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementeruan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK-KSDAE) dalam sambutannya dibacakan Sekretaris Direktorat Jenderal KSDAE, Suharyono.
MelaluI pengembangan pariwisata alam yang mengutamakan pelibatan masyarakat lokal, KLHK berharap tercipta pariwisata alam berkualitas (quality tourism) dan berkembangnya wellness tourism. Dengan begitu durasi tinggal (length of stay) wisatawan bisa meningkat.
Hilirisasi industri pariwisata alam yang melibatkan banyak stakeholders dan digitalisasi UMKM dalam pemasaran dan promosi pun diharapkan ikut meningkat.
Hal ini penting untuk membantu membangkitkan sektor pariwisata yang memiliki multiplier effects tinggi terhadap perekonomian nasional secara umum dan masyarakat setempat secara khusus, utamanya dimasa Pandemi Covid 19 yang memukul semua sektor..
Pengelolaan jasa lingkungan, contohnya wisata alam di kawasan konservasi, pada beberapa tempat telah terbukti memberi multiplier effects cukup besar, baik bagi masyarakat maupun pemerintah.
Meskipun adanya penurunan PNBP bidang pariwisata alam selama 2020 akibat pandemi Covid-19, namun setelah adanya reaktivasi obyek wisata alam di 106 TN/TWA, lalu usaha pariwisata alam berhasil serap sekitar 6.893 orang tenaga kerja dan sampai dengan Oktober 2021 jumlah tersebut telah menyetorkan PNBP sebesar Rp.35,53 M.
"Adanya reaktivasi obyek wisata di kawasan konservasi tentu disyukuri para pelaku industri pariwisata alam seperti pengusaha hotel, homestay, pemandu wisata, porter, penyedia jasa transportasi, penjual makanan minuman, penjual souvenir dan lainnya yang selama ini berhenti beraktivitas karena adanya penutupan kawasan. Hal ini tentunya menyebabkan ribuan masyarakat sekitar kawasan terdampak dari sisi perekonomian," jelas Wiranto.
Puncak HAKN digelar di Teluk Kupang, NTT |
Serta, ada peluncuran aplikasi digital kawasan konservasi alam di Indonesia yang dapat diunduh di Play Store dan AppStore. Masyarakat dapat mengetahui daftar kawasan konservasi alam di seluruh Indonesia dengan informasi bagaimana cara mencapainya, plus cara booking tiket dan reservasi secara online (ma).