Perkumpulan Penulis Indonesia, SATUPENA, akan mengadakan diskusi tentang masa depan penulis dan kepenulisan di Indonesia. Indonesia adalah negara deng
Jakarta (WartaMerdeka) – Perkumpulan Penulis Indonesia, SATUPENA, akan mengadakan diskusi tentang masa depan penulis dan kepenulisan di Indonesia. Indonesia adalah negara dengan tingkat literasi yang rendah, inovasi yang minim, dan tingkat pembajakan buku cukup tinggi.
Obrolan Hati Pena #26 itu akan diadakan di Jakarta pada Kamis (17/2), pukul 19.00-21.00 WIB. Sebagai narasumber adalah enam penulis, yakni: Anwar Putra Bayu, Dhenok Kristianti, Muhammad Thobroni, I Wayan Suyadnya, Hamri Manoppo, dan FX Purnomo.
Keenam penulis itu adalah para Koordinator Pulau SATUPENA, yang bertugas mengkoordinasikan para Koordinator Provinsi dan penulis di wilayah masing-masing. Pemandu diskusi adalah Anick HT dan Swary Utami Dewi.
Saat ini dunia kepenulisan menghadapi tantangan disrupsi digital. Disrupsi ini membuat orang dengan mudah menemukan buku bercopyright di internet, dan membuat setiap orang bisa menjadi penulis. Jadi, sangat relevan bahas tentang kondisi penulis dan kepenulisan Indonesia. Yakni, untuk membahas tentang iklim literasi di tengah gempuran kemajuan teknologi digital saat ini.
Bandingkan dengan JK Rowling, penulis serial Harry Potter, dengan bayaran tertinggi di dunia. Perkiraan pendapatan sebesar 92 juta dollar AS (Rp 1,3 triliun) selama satu tahun.
Apakah penulis Indonesia bisa sekaya itu? Ikuti diskusi di link zoom: https://s.id/hatipena26, melalui livestreaming: Youtube Channel, Hati Pena TV. Selain itu, Facebook Channel: Perkumpulan Penulis Indonesia – Satupena. Disediakan sertifikat bagi yang membutuhkan (lw).