Dari hasil Riset Global Pain Index Report 2020 menyebut, nyeri masih menjadi masalah di seantero dunia. Dari 19 ribu responden yang disurvei, 93% meng
Salah satu produk Omron Tens |
Beberapa studi menambahkan, nyeri kronis memberikan beban pribadi dan ekonomi yang sangat besar, serta mempengaruhi 30 persen populasi dunia. Selain berdampak pada kondisi psikologis, nyeri kronis dapat menurunkan produktivitas kerja, mengganggu aktivitas sehari-hari dan berdampak signifikan secara sosial dan ekonomis.
Dan, Riset Kesehatan Dasar (2018) melaporkan prevalensi penyakit muskuloskeletal yang pernah di diagnosis oleh tenaga kesehatan mencapai 11,9% serta berdasarkan diagnosis atau gejala yaitu 24,7%. Tingginya prevalensi nyeri ini menunjukkan bahwa manajemen nyeri masih mengalami berbagai hambatan.
Hal ini dibahas dalam OMRON TENS Media Briefing melalui Zoom, bekerjasama dengan Bening Communication, di Jakarta (17/3). Bahasan bertema “OMRON Hadirkan Solusi Atasi Nyeri Secara Mandiri di Tengah Pandemi”, menghadirkan beberapa pakar, seperti Dr. Sa’ad Budijono, SpKFR, Herry Hendrayadi, Marketing Manager PT Omiron Healthcare Indonesia dan Tomoaki Watanabe, Director PT Omron Healthcare Indonesia.
Jadi, Omron sebagai pemimpin di segmen monitor kesehatan rumah, menghadirkan solusi untuk mengatasi nyeri secara mandiri dan aman. “Nyeri kronis harus mendapat penanganan yang tepat dan untuk mendukung terapi secara mandiri, OMRON hadir dengan solusi fisioterapi OMRON TENS, alat pijat portabel yang menerapkan stimulasi saraf listrik transkuten di area target,” ujar Tomoaki Watanabe.
Intinya, “Omron Tens menghadirkan kualitas terapi nyeri secara non-invasif, bebas obat, yang bisa membantu pasien mengatasi rasa nyeri dengan aman tanpa menjadi kebiasaan atau menciptakan ketergantungan berlebihan,” tambahnya.
Dengan bentuknya yang compact, portable, Omron Tens mudah dibawa sehingga terapi bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun untuk mengatasi nyeri disebabkan oleh berbagai hal. Seperti aktivitas berlebih, cidera saat berolahraga atau saat melakukan aktivitas fisik lainnya, kelebihan berat badan, mengalami penyakit tertentu, kesalahan postur tubuh saat beraktivitas, juga akibat kerusakan sel-sel tubuh saat seseorang bertambah tua.
Mengkonsumsi obat pereda nyeri biasanya menjadi pertolongan pertama, tetapi tidak semua orang cocok dengan solusi ini karena alasan tertentu seperti alergi obat atau efek samping yang ditimbulkan.
Cara kerja Omron Tens, dengan menerapkan stimunlasi saraf listrik ke permukaan kulit dekat lokasi nyeri. Alat pijat mandiri ini dapat bekerja dalam beberapa cara, termasuk memblokir pesan rasa sakit agar tidak mencapai otak, memicu tubuh untuk menghasilkan lebih banyak endorphin yang merupakan pereda nyeri alami, dan meningkatkan sirkulasi darah.
Para ahli otot merekomendasikan perangkat Omron Tens |
Perangkat ini dilengkapi bantalan yang dapat ditempelkan pada posisi mengapit titik nyeri, baik di leher, bahu, lengan, kaki, telapak kaki, punggung, panggul, lutut, atau siku. Omron Tens bisa dipakai sebagai alat pijat mandiri selama durasi tertentu (ma).
Foto: Istimewa