Perkumpulan Penulis Indonesia, SATUPENA, akan mengadakan diskusi tentang dasar filosofis budaya lokal Jawa Barat (Jabar). Tiap suku di Indonesia memil
Jakarta (WartaMerdeka) – Perkumpulan Penulis Indonesia, SATUPENA, akan mengadakan diskusi tentang dasar filosofis budaya lokal Jawa Barat (Jabar). Tiap suku di Indonesia memiliki kearifan lokal. Kearifan lokal itu berkaitan dengan praktik kehidupan sehari-hari dan menghasilkan tindakan serta produk budaya.
Obrolan Hati Pena #33 itu akan diadakan di Jakarta pada Kamis (7/4), pukul 20.00-22.00 WIB, dengan narasumber kritikus sastra dan pemerhati budaya Jabar, Jakob Sumardjo. Pemandu diskusi adalah Anick HT dan Elza Peldi Taher.
Menurut penggagas diskusi, berdasarkan benda-benda budaya suatu masyarakat, maka dapat dilacak dasar berpikirnya. Identitas budaya akan ditemukan bukan pada benda budayanya, tapi pada pola pikir yang mendasarinya.
Maka, menarik ditelusuri, bagaimana dasar filsolofis budaya lokal Jabar, yang mayoritas suku Sunda. Mereka memiliki kearifan lokal yang terpelihara sejak lama. Apakah nilai-nilai dasar ini mampu bertahan menghadapi arus modernisasi? Bagaimana masyarakat Jabar mempertahankan nilai-nilai dasar filosofis mereka, dalam menghadapi modernitas yang membawa nilai-nilai baru?
Jakob Sumardjo adalah salah seorang pelopor kajian Filsafat Indonesia. Pendidikan formalnya adalah Jurusan Sejarah IKIP. Sejak 1962, dia mengajar di Fakultas Seni Rupa Daerah di Institut Teknologi Bandung (ITB). Saat ini ia menyandang Guru Besar di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI), Bandung dan masih aktif mengajar di Pascasarjana ISBI.
Acara ini bisa diikuti melalui link zoom https://s.id/hatipena33 dan livestreaming melalui Youtube Channel: Hati Pena TV. Juga, Facebook Channel: Perkumpulan Penulis Indonesia – Satupena. Disediakan sertifikat bagi yang membutuhkan (lw)
.jpeg)
