Stasiun Bumi dan Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut/SPKKL Manembo-Nembo Bakamla RI melakukan koordinasi dengan sembilan stakeholder gun
Dengan bekerjasama menjadi lebih terkoordinasi dalam pengamanan laut |
Pada hari pertama, mengunjungi Dinas Pariwisata Kota Bitung diterima langsung Kabid. Pengembangan Pemasaran Pariwisata, Septris Emmie Watak. Ini terkait peran dan tugas Bakamla RI dalam pengamanan di laut, utamanya pada kegiatan pariwisata yang diadakan Dinas Pariwisata Kota Bitung.
Lalu, rombongan Mayor Bakamla Cindy berkunjung ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Kota Bitung, diterima Peneliti Pembina Ahli Pertama, Prof. Dr. Ir. Teguh Peristiwady DEA. Mayor Bakamla Cindy memaparkan peran Bakamla RI memiliki Stasiun Bumi yang mampu memantau dan monitor ekosistem di laut. “Kemampuan yang dihasilkan tersebut saat ini sudah sangat membantu para nelayan untuk mengoptimalkan penangkapan ikan di wilayah perairan Bitung,” jelasnya.
Prof. Teguh mengapresiasi akan kemampuan yang dimiliki Stasiun Bumi Manembo-Nembo, dan berharap bisa bersinergi dalam pelatihan terkait ekosistem di laut sehingga memberikan pengetahuan baik bagi BRIN maupun masyarakat pesisir.
Stasiun Bumi yang dimiliki Bakamla RI sangat besar manfaatnya |
Terdapat 6 stakeholder terkait yang juga dikunjungi oleh Kepala SPKKL Manembo-Nembo beserta jajarannya yakni Dinas Lingkungan Hidup Kota Bitung, Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Bitung, Dinas Perikanan Kota Bitung, Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung, Kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado, dan UPP kelas III Likupang (bp).