Dalam diskusi/webinar oleh Perkumpulan Penulis Satupena di Jakarta (12/5) bertopik “Kebangkitan Pariwisata Bali,” disampaikan data tentang pesona dest
![]() |
Wisman mulai ramai mendatangi Bali |
Ini dipaparkan Denny JA, Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena. Diskusi yang dipandu Swary Utami Dewi dan Drs. I Nengah Suardhana, M.Pd, memang secara spesifik menyoroti mulai geliatnya pariwisata di Bali, terkait menurunnya pandemi dan berbagai relaksasi yang diberikan Pemerintah untuk mengundang kedatangan wisatawan, terutama wisman.
Menurut Denny, dampak pandemi Covid-19 terhadap pariwisata Bali jauh lebih berat daripada teror bom Bali 2002. Kedatangan turis asing di Bali pada 2020 turun drastis hampir 100 persen akibat adanya pandemi.
Ada empat alasan mengapa pariwisata di seluruh dunia merosot. Menurut Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO), alasannya adalah: Pertama, adanya larangan penerbangan. Kedua, keharusan karantina. Ketiga, hotel tutup karena rugi. Keempat, para wisatawan takut tertular Covid.
Kendati demikian, tamba Denny, untunglah ada kabar menggembirakan. Data BPS menunjukkan, kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada kuartal-I 2022 mengalami kenaikan sebesar 228,24 persen. Ini dibandingkan dengan kondisi kuartal-I tahun sebelumnya.
![]() |
Namun secara nasional kunjungan wisman masih kecil ke Indonesia |
“Mengapa ada peningkatan pariwisata di Bali? Ada sejumlah penyebab. Antara lain, karena larangan masuk warga negara asing (WNA) dari 14 negara telah dicabut,” ujar Denny. Selain itu, mulai 22 Maret 2022 diberlakukan visa on arrival terhadap warga asing dari 42 negara di Bali. Ini merupakan perluasan dari ketetapan sebelumnya. “Ditambah lagi, karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri ke Bali sejak 7 Maret tidak lagi diwajibkan,” ungkapnya (dh).
Foto: istimewa