Pasukan TNI yang ikut misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa/P BB di Kongo (dikenal dengan sebuyan Pasukan Kontingen Garuda), tergabung dalam Satu
![]() |
Meski cuaca sangat panas di daerah konflik, TNI di Kongo terus berkarya |
Di bawah pimpinan Letkol Czi Bambang Santoso, selaku Dansatgas Kizi Monusco XX-S, mereka menjalankan ibadah Puasa Ramadhan penuh dengan rasa suka cita. “Bukan suatu hal yang mudah bagi Prajurit untuk menjalankan ibadah puasa di negara orang, namun dalam tugas operasi bagi prajurit yang ada hanya Semangat atau Semangat Sekali dan Senang atau Senang Sekali,” tutur Dansatgas Kizi Monusco XX-S.
Terlebih mereka berada didaerah misi dengan situasi penuh konflik. Perbedaan waktu antara negara Kongo dan Indonesia terpaut 5 jam lebih awal waktu Indonesia. Uniknya lagi suhu udara mencapai 40 derajat celsius pada siang hari. Para Prajurit TNI yang sedang bekerja membangun infrastruktur seperti membuat jalan, membangun bandara dan fasilitas Camp Pasukan PBB siang hari, harus mengakali membawa handuk basah untuk membasuh kepala mereka agar tidak terjadi dehidrasi.
Meski dalam misi perdamaian dan tinggal di camp dengan fasilitas terbatas, para prajurit TNI ini tetap melaksanakan ibadah bulan Ramadhan dengan penuh semangat dan kebahagiaan. Misalnya saja Sholat Tarawih berjamaah dan tadarus yang rutin dilaksanakan setiap harinya di "Bumi Nusantara Camp" yang merupakan Base Camp Pasukan Garuda di Mavivi, DRC Afrika.
![]() |
Dansatgas selalu memompa semangat pasukan untuk terus profesional |
Intinya, Satgas Kizi Monusco XX-S selalu menjalankan tugas dengan rasa penuh tanggung jawab, profesional dan dengan hati gembira. Dalam keadaan dan kondisi apapun,para prajurit tetap melaksanakan ibadah, baik untuk personel yang muslim maupun non muslim. Karena sejengkal tanah didaerah misi tidak ada yang bisa menjamin keamanannya. Sehingga, ibadah dan doa adalah kunci utama memohon pertolongan, keselamatan kepada Allah, Tuhan pemilik semesta alam (ma).