Personel Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut Tanjung Balai Karimun (SPKKL TBK) bersama Relawan Penjaga Laut Nusantara (Rapala) Bakamla RI
Kontainer yang jatuh ke perairan Selat Malaka |
Pengamanan kontainer ini dipimpin langsung oleh Kepala SPKKL TBK Letkol Bakamla Slamet Handhi Rahadiyono dengan melibatkan sejumlah personel SPKKL TBK dan Rapala, menggunakan Kapal Rapala Bakamla RI.
Letkol Bakamla Slamet Handhi menuturkan, penyebab kejadian Laka Laut kapal TB. Mega Daya 43 yang menarik Tongkang Marcopolo 188 yang bermuatan 195 Kontainer diduga akibat cuaca buruk, angin kencang serta gelombang kuat, sehingga barang muatan berupa kontainer jatuh ke laut.
Kronologisnya, Tugboat Mega Daya 43 yang menarik TK. Marcopolo 188 (26/5), sedang melakukan pelayaran dari IKKP Perawang dengan tujuan Singapura. Pada pukul 00.30 WIB posisi kapal 10 mil arah nipah Nakhoda TB Mega Daya 43 menginstruksikan crew untuk melakukan pemendekan tali towing.
Pihak Bakamla RI bergerak cepat bantu amankan laka laut |
Pada pukul 00.50 WIB chip officer TK. Mega Daya 43 melakukan komunikasi dengan pihak kantor dan nakhoda segera merubah haluan menuju Pulau Karimun, Kepulauan Riau, guna meminta ijin untuk mengandaskan tongkang. Saat proses tarik menuju Pulau Karimun tepatnya pukul 01.45 WIB sebagian kontainer yang berada di Tongkang Marcopolo 188 telah jatuh ke laut.
Tongkang pun kian miring dengan sudut perkiraan 60 derajat. Nakhoda lalu instruksikan ke crew agar segera melepas tali towing. Kemudian TB. Mega Daya 43 mengapung di sekitar tongkang untuk menunggu bantuan. Pihak Bakamla terus berkoordinasi dengan Lanal TBK, Polair Karimun dan Basarnas guna menindaklanjuti hasil pengamanan container (bp).