Wacana pindah ibu kota negara (IKN) ke Kalimantan Timur (Kaltim) perlu lebih dipasarkan. Hal ini mengingat Presiden Jokowi sudah mencanangkan untuk m
![]() |
Perlu sosialisasi lebih luas budaya Kaltim di IKN |
Hal itu diungkapkan Denny JA, Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia, SATUPENA, dalam Webinar di Jakarta (7/7). Webinar ini mengulas tentang sumbangsih penulis untuk kebudayaan Kaltim. Denny menambahkan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sudah menargetkan status IKN akan berpindah dari DKI Jakarta ke Kaltim pada Semester I-2024.
“Masalahnya, seberapa mudah hal ini dilaksanakan? Hal ini mengingat usia masa jabatan Jokowi praktis hanya bersisa 2 tahun lagi. Sedangkan Jokowi masih disibukkan oleh isu-isu pandemi,” ujar Denny.
Maka, pertanyaannya, apakah presiden baru 2024-2029, serta presiden masa jabatan berikutnya dan berikutnya lagi, masih akan melanjutkan rencana pindah IKN? “Hal ini mengingat banyak tantangan yang masih dihadapi,” lanjutnya.
![]() |
Denny JA |
Menurut Denny, UU tentang IKN itu diproses tergesa-gesa dan terlalu cepat, hanya dibahas 42 hari, sehingga minim partisipasi publik. “Akibatnya, mungkin banyak pandangan publik dan para ahli yang tak sempat terakomodasi,” tegasnya (dh).
Foto: Istimewa