Tragedi Kanjuruhan harus menjadi titik tolak untuk memperbaiki sepak bola Indonesia menuju prestasi. Indonesia harus mengubah tata kelola, agar beruju
![]() |
Tragedi Kanjuruhan harus jadi pemicu koreksi tata Kelola sepakbola |
Hal itu diungkapkan oleh Denny JA, Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, dalam Webinar yang membahas tragedi Kanjuruhan, di Jakarta (13/10). Diskusi dipandu oleh Anick HT dan Amelia Fitriani.
Denny JA menuturkan, organisasi sepak bola dunia FIFA telah mmbuat peringkat 20 negara berprestasi terbaik dalam sepak bola. Ini ini disusun berdasarkan hasil pertandingan diakui FIFA. Sistem peringkat FIFA dibuat mengikuti sistem Elo Rating pemain catur dunia. Per 6 Oktober 2022, tujuh negara dengan peringkat teratas FIFA adalah Brasil, Belgia, Argentina, Prancis, Inggris, Italia, Spanyol.
![]() |
Banyaknya korban jadi perhatian masyarakat dunia |
Dalam pendataan, korban Kanjuruhan tercatat mencapai 705 orang. Terdiri dari 130 korban meninggal dunia, dan 575 korban luka-luka. “Angka ini masih bisa berubah, karena dari yang luka itu ada yang lukanya serius,” ulas Denny. Kondisi parah itu terlihat pada korban Fabianca Cheendy Chairun Nisa, 14 tahun. Retina matanya sampai detik ini tidak ada warna putihnya (dh).
Foto: Istimewa