TNI AL Gelar Pertemuan Komisi Hidrografi Asia Timur

TNI Angkatan Laut (TNI AL) dalam hal ini Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) gelar pertemuan International East Asia Hydrographic Commission

Komisi Hidrografi Asia Timur bahas banyak agenda penting soal kelautan

Yogyakarta (WartaMerdeka) – TNI Angkatan Laut (TNI AL) dalam hal ini Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) gelar pertemuan International East Asia Hydrographic Commission (EAHC) atau Komisi Hidrografi Asia Timur, selama tiga hari (15-17/2), di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta.

EAHC merupakan organisasi hidrografi di kawasan Asia Timur yang merupakan salah satu dari 15 Regional Hydrographic Commission (RHC) di bawah International Hydrographic Organization (IHO). Pertemuan secara hybrid ini bertujuan meningkatkan kontribusi masing-masing negara anggota EAHC dalam penguatan organisasi, serta meningkatkan kerja sama bidang iptek dan hidrografi.

Acara yang dibuka dan dipimpin oleh Komandan Pushidrosal Laksamana Madya TNI Nurhidayat selaku Chair EAHC dan Director IHO Abri Kampfer, memaparkan program dekade kelautan, membuka peluang luas bagi negara EAHC untuk membangun integrasi yang mulus antara teknologi mutakhir seperti kecerdasan buatan, kapal survei tanpa awak, pelayaran, navigasi, dan kebijakan berbasis sains.

Jadi, kegiatan ekonomi kelautan seperti perdagangan, ekspedisi, dan transportasi sumber daya alam, komoditas, dan produk lokal, tidak dapat dipungkiri akan membutuhkan peran peta laut untuk memastikan keselamatan navigasi. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan kerja sama dari berbagai sektor dan pemangku kepentingan untuk mendukung setiap program kegiatan kelautan.

“Melalui Pertemuan EAHC SC-9 ini saya berharap kita dapat saling berbagi dan mencapai kesepahaman bersama dalam pentingnya hidrografi untuk mendukung transformasi ekonomi biru dunia, serta memenuhi tantangan IHO khususnya untuk EAHC,” jelas Laksdya TNI Nurhidayat.

Pertemuan EAHC SC-9 dihadiri oleh negara-negara anggota EAHC di antaranya China, Korea Selatan, Jepang, Malaysia, Thailand, Singapore, Hongkong, Vietnam, serta Indonesia Selaku Tuan rumah. Sementara 2 negara mengikuti secara online yaitu Brunei Darussalam dan Filipina.

Beberapa kegiatan dalam pertemuan ini meliputi; Training Research and Development Centre-board of Directors (TRDC-BOD) yang bertujuan meningkatkan capacity building negara anggota melalui pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan serta kemampuan teknis survei dan pemetaan laut para surveyor negara-negara anggota EAHC.

Danpushidrosal Laksdya TNI Nurhidayat (kanan) memimpin pertemuan EAHC 

Juga ada East Asia Hydrographic Commission-Steering Committee (EAHC-SC), sebagai forum high level untuk memutuskan beberapa kegiatan strategis. Serta working group yang telah direncanakan oleh sekretariat EAHC, Malacca and Singapore Strait-ENC Steering Committee (MSS ENC-SC), bentuk kerja sama antara Indonesia, Singapura dan Malaysia dan pihak Jepang sebagai Distributor MSS-ENC guna memberi jaminan keselamatan pelayaran di Selat Malaka dan Selat Singapura sebagai salah satu jalur terpadat di dunia (ma).