Bakamla RI beri perhatian khusus ancaman masuknya narkoba dari jalur laut Jakarta ( WartaMerdeka ) - Sekretaris Utama/Sestama Bakamla R...
Bakamla RI beri perhatian khusus ancaman masuknya narkoba dari jalur laut |
Jakarta (WartaMerdeka) - Sekretaris Utama/Sestama Bakamla RI Laksda Bakamla S. Irawan beri arahan kepada peserta Briefing Operasi dan Gladi Posko Keamanan dan Keselamatan Laut/Kamlamla di Aula Mabes Bakamla RI, Jl. Proklamasi No. 56, Menteng, Jakarta Pusat (6/11). Sestama Bakamla RI menyampaikan, briefing operasi dan gladi posko merupakan acara strategis bagi semua aparat keamanan laut di Indonesia, karena meski seragam berbeda di laut tapi sifat operasionalnya sama.
Dengan dasar hukum UU Nomor 32/2014 tentang Kelautan, Perpres No. 178/2014 dan perintah Presiden secara harian dijelaskan tugas Bakamla salah satunya mensinergikan penegakan hukum di laut. Ini merupakan tugas sangat berat. “Saya sebagai Sestama Bakamla RI tidak hanya mengurus masalah administrasi tetapi selalu berulang-ulang saya sampaikan di setiap pertemuan bahwa kita harus bersinergi antar penegak hukum di laut. Jangan biarkan para oknum penjahat di laut tertawa melihat kita bertahan dengan ego kita masing-masing. “Kita harus bersinergi,” tegas Laksda Irawan.
"Tidak perlu menghancurkan Indonesia dengan menggunakan peluru kendali, karena jika demikian dikutuklah negara yang bertindak demikian. Tapi dengan penyelundupan narkoba masuk Indonesia melalui laut rusaklah negara. Kita bisa lihat peta Indonesia, segala sisi narkoba dapat masuk ke Indonesia, apa kita mampu sendiri untuk mencegah penyelundupan narkoba tersebut ? Sudah bukan waktunya lagi kita mengatakan bekerja untuk visi misi instansi kita tetapi harus sadar kita bekerja untuk negara Indonesia. Jangan lagi kita dipermainkan oleh oknum penjahat yang saat ini menari-nari dan tertawa terbahak-bahak melihat kita tidak bersinergi," ucap Laksda Irawan.
Briefing Operasi dan Gladi Posko Kamlamla dibuka Plh. Deputi Operasi dan Latihan Bakamla RI Laksma Bakamla Guntur Wahyudi. Menurut Laksma Guntur, kegiatan ini mengangkat isu penegakan kedaulatan dan penegakan hukum di perbatasan maritim, di laut Natuna Utara dan laut Sulu yang dalam beberapa tahun terakhir terus mengemuka dan tentunya kedepan tetap menjadi concern untuk menanggulanginya (bri).