Putri Presiden ke-2 RI Soeharto, Siti Haryanti Rukmana sebagai Pembina YAMP Jakarta ( WartaMerdeka ) - Salah satu warisan dari Presiden...
Putri Presiden ke-2 RI Soeharto, Siti Haryanti Rukmana sebagai Pembina YAMP |
Jakarta (WartaMerdeka) - Salah satu warisan dari Presiden Ke-2 RI, Soeharto, adalah Yayasan Amal Bakti Pancasila/YAMP. Yayasan ini telah mendirikan 999 masjid di seanteto Indonesia. Dan, tak hanya membangun masjid di Indonesia, YAMP juga mendirikan masjid di Port Moresby, PNG, serta di pusat kota New York, AS. YAMP juga telah membangun banyak rumah sakit di titik-titik embarkasi haji, misalnya di Jakarta dam Medan, serta telah melatih dan menyebar sekitar 2.750 orang dai ke berbagai daerah terpencil.
Baru-baru ini, YAMP membuat acara ‘Penghargaan Masjid Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila (YAMP) Terbaik 2019’ atau “999 Fastabiqul Khairat”, digelar di Gedung Granadi, Jakarta (28/11). Siti Haryanti Rukmana, akrab dipanggil Mbak Tutut, saat memberi sambutan pada acara ‘Penghargaan Masjid Yayasan Amal Bakti mengatakan, dirinya selalu teringat pesan Pak Harto untuk senantiasa merawat sebuah langgar kecil di desa kelahiran ayahnya, Desa Kemusuk, Yogyakarta. “Itu yang membuat almarhum berwasiat untuk senantiasa memelihara langgar penuh sejarah tersebut,” ujar Tutut.
Ketika dipercaya menjadi presiden, hal yang konsisten dilakukan Pak Harto di awal 1970-an melakukan perjalanan diam-diam, incognito alias blusukan menemui rakyatnya. Dalam perjalanan yang hanya ditemani ajudan dan pengawal itu, Pak Harto sering mendapati rakyat tengah meminta sumbangan di tepi jalan bagi pembangunan masjid. Dibebani keprihatinan itu, Pak Harto sempat beberapa waktu merenung. Didapatlah solusi, dengan melibatkan sepenuhnya partisipasi rakyat mencukupi keperluan mereka sendiri.
“Bapak menggerakkan rakyatnya yang Muslim untuk bersedekah bersama-sama. Beliau berfikir, kenapa tidak para pegawai negeri sipil dan anggota militer yang Muslim ikut beramal membangun masjid, sebagai amal ibadah yang akan mereka bawa sampai mati. Bapak pun meminta keikhlasan para pegawai negeri itu untuk dipotong gajinya. Sedikit setiap bulan. Ada yang dipotong Rp 50, Rp 100, Rp 500 dari besaran gaji,” kisah Tutut. Itulah, dana kemudian digunakan untuk membangun masjid-masjid di seantero Tanah Air.
Saat ini, Tutut bersama pengurus Yayasan dan para relawan terus memelihara dan menjaga 999 masjid yang telah dibangun YAMP. Masjid ke-999 atau masjid terakhir yang dibangun YAMP di Bekasi, atas ridha Allah telah diresmikannya pada 9 September 2009. “Itu kesempatan dan peristiwa yang sangat berkesan bagi diri saya,” ungkap Tutut.
Tutut juga prihatin dengan adanya tuduhan adanya masjid telah menjadi tempat penyebaran radikalisme, terorisime, sikap anti-Pancasila dan anti-NKRI, hingga perlu diawasi negara. Menurut Tutut, masjid YAMP yang bercirikan arsitektur Islam khas masa penyebaran dakwah para wali itu, ada garis perjuangan yang digariskan almarhum Pak Harto. “Pak Harto menggariskan masjid itu untuk menjadi pusat peribadatan, sekaligus pusat peradaban umat di sekitarnya,” papar Tutut (iv/lw).