Potensi Ubi Kayu Banjarnegara Dikembangkan Secara Korporasi

Banjarnegara (WartaMerdeka) – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, fokus mendorong pengembangan diversifikasi komoditas ubi kayu melalui sistem korporasi. Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono hadir bersama Direktur Aneka Kacang dan Umbi Kementan, Amirudin Pohan dalam Pengembangan Ubi Kayu dan Peluang Pengembangan dalam Korporasi, dilaksanakan di Pandopo Kabupaten Banjarnegara (23/6). Budhi dihadapan para petani singkong mengajak pengembangan dan perluasan ubi kayu melalui program korporasi yang dijalankan Kementan. Dengan luas wilayah 106.970 hektar, sebagian besar merupakan lahan yang sangat berpotensi untuk pengembangan ubi kayu. “Dengan adanya program dari Kementerian Pertanian, memberikan harapan baru bagi petani singkong di Banjarnegara. Saya percaya dengan harga yang menguntungkan petani akan kembali menanam singkong,” tutur Budhi Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjarnegara Totok Setya Winarna menambahkan, di 2015 tanaman ubi kayu sedang jaya-jayanya karena harga singkong mencapai Rp. 2.000 perkilo. Sementara pada 2017- 2018 menurun hingga Rp. 300 perkilo. "Alhamdulillah tahun 2019 - 2020 meningkat menjadi Rp. 1.200 perkilo,” ujar Totok.

Ubi kayu bisa jadi pangan alternatif di masa pandemi dan kedepannya yang bisa terus dikembangkan 
Banjarnegara (WartaMerdeka) – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, fokus mendorong pengembangan diversifikasi komoditas ubi kayu melalui sistem korporasi. Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono hadir bersama Direktur Aneka Kacang dan Umbi Kementan, Amirudin Pohan dalam Pengembangan Ubi Kayu dan Peluang Pengembangan dalam Korporasi, dilaksanakan di Pandopo Kabupaten Banjarnegara (23/6).

Budhi dihadapan para petani singkong mengajak pengembangan dan perluasan ubi kayu melalui program korporasi yang dijalankan Kementan. Dengan luas wilayah 106.970 hektar, sebagian besar merupakan lahan yang sangat berpotensi untuk pengembangan ubi kayu. “Dengan adanya program dari Kementerian Pertanian, memberikan harapan baru bagi petani singkong di Banjarnegara. Saya percaya dengan harga yang menguntungkan petani akan kembali menanam singkong,” tutur Budhi
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjarnegara Totok Setya Winarna menambahkan, di 2015 tanaman ubi kayu sedang jaya-jayanya karena harga singkong mencapai Rp. 2.000 perkilo. Sementara pada 2017- 2018 menurun hingga Rp. 300 perkilo. "Alhamdulillah tahun 2019 - 2020 meningkat menjadi Rp. 1.200 perkilo,” ujar Totok.
Sementara itu, total luas baku lahan singkong Banjarnegara 13 ribu hektar, sedangkan untuk tanam singkong tahun ini mencapai 6.000 hektar. Adapun varietas Lokal lanting adalah varietas unggulan atau primadona yang produktivitasnya mecapai 40 ton perhektar di Banjarnegara. "Puncak panen diperkirakan pada bulan Juni - Juli 2021," jelas Totok.
Menurut Direktur Aneka Kacang dan Umbi Amirudin Pohan, pengembangan ubi kayu dalam bentuk Korporasi menjadi salah satu program digaungkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai upaya diversifikasi pangan di tengah Pandemi Covid 19. Beberapa jenis komoditas pangan lokal menjadi andalan untuk dikembangkan saat ini seperti ubi kayu, ubijalar, dan lainnya.
"Singkong atau ubi kayu ini patut diberikan perhatian lebih karena memiliki prospek yang bagus. Ubi kayu ini gampang budidayanya, tidak memerlukan lahan yang spesifik dan bahkan bisa ditanam di pekarangan rumah. Mari kita mulai manfaatkan lahan yang ada salah satunya ya dengan nanam ubi kayu ini," paparnya.
Oleh karena itu, Pohan mendorong petani lokal untuk bisa meningkatkan produktivitas ubikayu, salah satunya dengan pemilihan varietas tersebut dan pemupukan. Jika rata-rata provitas ubikayu di Banjarnegara 20-30 ton per hektar maka bisa ditingkatkan lagi. “Sesuai arahan Bapak Mentan SYL bahwa pangan lokal menjadi pangan alternatif yang harus mulai diberi perhatian khusus. Manfaatkan lahan yang ada, bangun pangan lokal mulai dari skala rumah tangga supaya ketahanan pangan bisa terjaga,” ajak Pohan (dh).

WM Multiplex

Nama

Advertorial,3,Alutsista,48,ATHG,258,Bela Negara,195,Bencana,4,Berita Duka,1,Covid-19,23,Daerah,4,Ekonomi dan Bisnis,140,Ekraf,12,Gaya Hidup,70,Gaya Hidup Sehat,4,Gender,1,Hankam,7,Hidup Sehat,132,Hukum,2,Internasional,225,IPTEK,1,Jabodetabek,3,Jendela,1,Jendela nusanfa,2,Jendela Nusantara,270,Kanker Pankreas,4,Kearifan Lokal,9,Kebhinekaan,4,Kegiatan Sosial,16,Kesehatan,14,Lingkungan,198,Luar Negeri,17,Maritim,4,Multilateral,1,Nasional,9,Obat Alami,4,Olahraga,20,Opini,4,Pariwisata,8,Pesona Indonesia,117,Politik,12,Ragam,276,Redaksi,1,Sastra,1,Sastra Budaya,15,SDM,244,Sehat,38,Sejarah,7,Seni Budaya,21,Seputar Kemerdekaan,2,Sorotan,5,Tani,3,Tani Darat,104,Tani Laut,27,Teras Indonesia,111,TNI / POLRI,3,TNI-POLRI,3,Transportasi,77,Travel,2,UMKM,3,Warta Merdeka,1,Wawasan,8,Wisata,7,
ltr
item
WARTAMERDEKA.web.id | Berita Warta Merdeka: Potensi Ubi Kayu Banjarnegara Dikembangkan Secara Korporasi
Potensi Ubi Kayu Banjarnegara Dikembangkan Secara Korporasi
Banjarnegara (WartaMerdeka) – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, fokus mendorong pengembangan diversifikasi komoditas ubi kayu melalui sistem korporasi. Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono hadir bersama Direktur Aneka Kacang dan Umbi Kementan, Amirudin Pohan dalam Pengembangan Ubi Kayu dan Peluang Pengembangan dalam Korporasi, dilaksanakan di Pandopo Kabupaten Banjarnegara (23/6). Budhi dihadapan para petani singkong mengajak pengembangan dan perluasan ubi kayu melalui program korporasi yang dijalankan Kementan. Dengan luas wilayah 106.970 hektar, sebagian besar merupakan lahan yang sangat berpotensi untuk pengembangan ubi kayu. “Dengan adanya program dari Kementerian Pertanian, memberikan harapan baru bagi petani singkong di Banjarnegara. Saya percaya dengan harga yang menguntungkan petani akan kembali menanam singkong,” tutur Budhi Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjarnegara Totok Setya Winarna menambahkan, di 2015 tanaman ubi kayu sedang jaya-jayanya karena harga singkong mencapai Rp. 2.000 perkilo. Sementara pada 2017- 2018 menurun hingga Rp. 300 perkilo. "Alhamdulillah tahun 2019 - 2020 meningkat menjadi Rp. 1.200 perkilo,” ujar Totok.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBhDv6xozBrsnL6NCxzfQyBkaBgrCMpzNaNbHGg3g-af6po8vIBm5NWFR38DUdY_F65PmFw3zCyrhMIavSGrEOuKvVPtLbnnCoXEYK4fMWwy7iwRNNJv5Fp6EeUSnsmfAgBH1wsYL5x3o/s400/WhatsApp+Image+2020-06-23+at+16.16.53.jpeg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBhDv6xozBrsnL6NCxzfQyBkaBgrCMpzNaNbHGg3g-af6po8vIBm5NWFR38DUdY_F65PmFw3zCyrhMIavSGrEOuKvVPtLbnnCoXEYK4fMWwy7iwRNNJv5Fp6EeUSnsmfAgBH1wsYL5x3o/s72-c/WhatsApp+Image+2020-06-23+at+16.16.53.jpeg
WARTAMERDEKA.web.id | Berita Warta Merdeka
https://www.wartamerdeka.web.id/2020/06/potensi-ubi-kayu-banjarnegara.html
https://www.wartamerdeka.web.id/
https://www.wartamerdeka.web.id/
https://www.wartamerdeka.web.id/2020/06/potensi-ubi-kayu-banjarnegara.html
true
7022093466243617840
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy