Banjarmasin (WartaMerdeka) – “Kalsel ini dianugerahi berbagai sumber daya dan potensi nilai tambah penyumbang devisa negara, seperti batu bara. Namun selain batu bara, bahwa ada sumber daya lain yang sangat potensi untuk dikembangkan yakni ada penangkaran ikan arwana yang berorientasi ekspor,” kata Asisten Deputi (Asdep) Hilirisasi Sumber Daya Maritim Kemenko Maritim dan Investasi/Marves Amalyos saat Rapat Koordinasi Debottlenecking Perizinan dan Aksesibilitas Transportasi Bagi Pelaku Usaha Ekspor Ikan Arwana di Banjarmasin, Kalsel (9/7). Mengenai ekspor ikan arwana, Amalyos mengungkapkan, pihaknya sebagai kementerian koordinator bersedia membantu mengatasi berbagai hambatan, seperti mengenai transportasi ekspor ikan arwana yang dikabarkan terganggu terutama saat pandemi Covid-19. “Jadi ikan arwana ini awalnya ada pengusaha yang membuat penangkaran di sini (kalsel) dan meluas. Ini sangat bagus, terutama untuk perekonomian daerah. Nah kami ingin tahu apa sih yang dihadapi pelaku usaha selama Covid-19, karena kami berkewajiban untuk membantu pembangunan ini, dan ternyata salah satunya mengenai transportasi,” ujarnya. Terkait dukungan transportasi, lanjut Amalyos, Kemenko Marves akan membangkitkan kembali potensi ekspor yang ada di Kalsel, seperti dalam waktu dekat berkoordinasi dengan maskapai Garuda Indonesia dan anak usahanya untuk buka kembali connecting flight, optimalisasi bisnis cargo dan first flight bagi daerah penghasil arwana untuk pengiriman, baik secara nasional maupun internasional. “Secara bertahap semua kita proses dan terlihat langkahnya. Nanti dengan kebijakan Kementerian Perhubungan juga untuk percepatan normalisasi penerbangan regional antarwilayah ini, kita akan dorong 100% dalam waktu yang tidak terlalu lama. Tentunya dengan tidak mengabaikan protokol Covid-19,” sambungnya.
Kendala soal transportasi ekspor ikan akan segera dibantu kemenko Marves |