Jakarta (WartaMerdeka) – Dalam rangka meningkatkan indeks konsumsi ikan dalam negeri, Kemenko Maritim dan Investasi/Marves melaksanakan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama dengan Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo). Penandatanganan dipimpin Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves Safri Burhanuddin.
Pemerintah genjot usaha nelayan dengan berbagai insentif di masa pandemi |
Penandatanganan dipimpin Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves Safri Burhanuddin.
“Kemenko Marves menandatangani Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama dengan Perum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) tentang Koordinasi Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan pada. Hal itu guna meningkatkan pemasaran produk kelautan dan perikanan sekaligus untuk menumbuhkan pelaku UMKM yang menjual hasil tangkapan nelayan dengan menjadi mitra outlet Sahabat Gemarikan.id,” ucap Safri (01/09).
Safri menjelaskan, tujuan program ini untuk memberi akses pemasaran hasil tangkap nelayan yang selama pandemi menurun drastis akibat berkurangnya pasar ekspor. Di sisi lain, masyarakat perkotaan mengalami perlambatan ekonomi dan penurunan daya beli sehingga program ini diharapkan mampu menyediakan produk kelautan dan perikanan dengan harga yang lebih murah bahkan menjadi sumber pendapatan bagi nelayan.
“Dalam hal ini Perum Perindo akan menjadi off taker / standby buyer nelayan binaan program Satu Juta Nelayan Berdaulat yang saat ini sudah ada di Sukabumi dan Natuna untuk kemudian memproses, menyimpan serta mendistribusi ke outlet Sahabat Gemarikan.id. Saat ini telah terdaftar 40 outlet Sahabat Gemarikan.id di jabodetabek,” papar Safri.
Selain Perum Perindo, pemerintah juga bekerja sama dengan BNI dan fishOn, startup berbasis teknologi memfokuskan diri pada pemberian akses modal untuk nelayan, informasi posisi ikan melalui android dan platform lelang ikan online yang mendorong demokratisasi harga di tingkat nelayan.
Kemenko Marves juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM yang di mana mereka telah berkomitmen untuk membina dan membantu koperasi nelayan yang telah terbentuk di beberapa desa di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
“Untuk BNI akan mendukung akses permodalan bagi mitra outlet Sahabat Gemarikan, menyiapkan Agen46 binaan BNI untuk menjadi bagian outlet Sahabat Gemarikan dengan potensi 187.000 Agen46 di seluruh Indonesia, serta membantu permodalan Perum Perindo untuk menyerap seluruh hasil tangkap nelayan Program Satu Juta Nelayan Berdaulat,” tambah Safri.
Diharapkan dengan adanya Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama serta platform SahabatGemarikan.id dan outlet SahabatGemarikan ini, lanjut Deputi Safri, dapat menjadikan wujud kongkret program pemerintah dalam upaya untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN) dengan menumbuhkan UMKM baru terutama di tengah pandemi Covid19 melalui outlet sahabat gemarikan, menyalurkan bantuan pemerintah dalam bentuk modal melalui KUR dan Program Kemitraan BNI, menyediakan produk kelautan dan perikanan dengan harga yang lebih murah karena langsung dari nelayan binaan program Satu Juta Nelayan Berdaulat (ma).