Jakarta (WartaMerdeka) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Wishnutama Kusuba
Menparekraf Wishnutama Kusubandio (kanan) kunjungi Toko Kopi Tuku di Cipete, Jaksel |
Jakarta (WartaMerdeka) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Wishnutama Kusubandio tinjau ke lapangan penerapan protokol kesehatan/prokes, di kedai kopi yang ada di Jakarta. Kemenparekraf memang sudah sosialisasi dan menerapkan sertifikasi protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) di tempat wisata serta rumah makan/kedai.
Salah satunya Wishnutama datangi Toko Kopi Tuku Cipete, Jakarta Selatan (22/11). "Secara umum pelaksanaannya (protokol kesehatan) sangat baik, aman, sesuai dengan yang diperlukan saat ini sehingga semua para pelaku usaha di sektor pariwisata termasuk restoran, hotel, kedai Kopi, bisa bangkit kembali," ucap Wishnutama.
“Upaya ini dilakukan supaya dapat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan saat menggunakan fasilitas hotel dan restoran yang sudah melakukan sertifikasi CHSE. Sertifikasi ini diberikan gratis melalui proses audit yang sudah diselaraskan dengan berbagai macam organisasi pariwisata dunia, seperti UNWTO dan TTCI, serta Kementerian Kesehatan,” tambahnya.
Ia mengatakan saat ini sertifikasi CHSE merupakan hal yang sangat penting bagi industri pariwisata, khususnya bagi pelaku usaha hotel dan restoran untuk memulihkan kepercayaan wisatawan. Kemenparekraf telah melaksanakan program sertifikasi CHSE gratis bagi industri pariwisata di 34 provinsi di Indonesia. Sampai saat ini, sudah ada 352 hotel dan restoran yang tersertifikasi CHSE di Jakarta. Terdiri dari 205 hotel dan 120 restoran dari total 902 pendaftar.
"Sekali lagi, dalam kondisi sekarang ini seperti yang disampaikan presiden, kesehatan harus dijaga dan kita harus hambat penyebaran Covid-19 tapi ekonomi harus tetap berjalan. Untuk itu kita harus dapat melakukan apa yang kita terapkan di sini, jaga jarak, pakai masker, cuci tangan dan sebagainya, itu yang penting. Kadang-kadang sederhana tapi kenyataannya pelaksanaannya tidak disiplin. Ini kita harus dorong terus agar jauh lebih baik," terang Wishnutama.
Toko Kopi Tuku sengaja didatangi Wishnutama, disampinh menerapkan prokes yang baik, juga mempromosikan industri kopi Indonesia. Kedai ini menggunakan bahan dasar produk kopi asli dari Indonesia, sehingga juga mendukung program Pemerintah Bangga Buatan Indonesia. "Kopi menjadi salah satu kekuatan yang bisa menjadi daya tarik pariwisata Indonesia dan ini (wisata kopi) akan jadi salah satu program unggulan ke depan untuk menciptakan daya tarik pariwisata," jelas Wishnutama.
Direktur Toko Kopi Tuku, Andanu Prasetyo menuturkan sertifikasi CHSE sangat membantu bisnisnya sehingga makin dipercaya karena pelanggan tidak perlu khawatir untuk datang ke kedainya. “Proses pendaftarannya juga sangat mudah, informasinya jelas. Dengan sertifikasi CHSE, kami siap dan akan berupaya menjamin kesehatan, keselamatan, dan keamanan tiap orang yang berkunjung ke toko kopi kami,” terang Andanu.
Kedai ini sudah berdiri sejak 2015, kini telah ada 14 toko di Jakarta dan Tangerang yang kesemuanya mengambil konsep seperti flagship store di Cipete dengan dimensi tidak besar namun nyaman (ag/ma).