Jakarta (WartaMerdeka) – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya sambut baik dilantiknya Hartono sebagai Kepala Badan Restorasi Gam
Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM). Hartono dilantik Presiden Jokowi |
"Saya bersyukur dan mengucapkan selamat atas pelantikan saudara Hartono, yang sebelumnya menjabat sebagai sekretaris Badan di BRG (Badan Restorasi Gambut) yang berarti sudah sangat paham sepak terjang BRG selama ini. Hartono dulu juga salah seorang staf Kementerian LHK yang mumpuni selama menjabat sebelumnya,” ucap Siti.
Oleh karenanya, penunjukkan Hartono sangat tepat, karena sudah tahu dan paham tata kelola, tata kerja serta kolaborasinya bersama kementerian atau lembaga lain. Jadi saya cukup optimis menyambut beliau memimpin BRGM, saya gembira," tambah Siti.
Pelantikan Hartono sebagai Kepala BRGM sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 78/M Tahun 2020 tentang Pengangkatan Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove. Hartono sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Badan Restorasi Gambut (BRG) dan juga Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Konstruksi, Operasi dan Pemeliharaan BRG.
Sebelum berkarir di BRG, Hartono mengawali karirnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian Kehutanan yang sekarang KLHK. Jabatan terakhir Hartono di KLHK adalah Direktur Kawasan Konservasi pada Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE). Hartono juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal KSDAE dan Kepala Balai Taman Nasional Alas Purwo di Banyuwangi, Jawa Timur.
BRG adalah lembaga nonstruktural yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden yang dibentuk pada 6 Januari 2016, melalui Peraturan Presiden Nomor 1/2016 tentang Badan Restorasi Gambut. BRG bekerja secara khusus, sistematis, terarah, terpadu dan menyeluruh untuk mempercepat pemulihan dan pengembalian fungsi hidrologis gambut yang rusak terutama akibat kebakaran dan pengeringan.
Kini, tugas BRG diperluas tugasnya oleh Presiden Jokowi untuk juga melakukan rehabilitasi mangrove di kawasan hutan dan di luar kawasan hutan yang terdegrasi atau kritis. Dengan nama lembaga baru, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove diharapkan dapat menjadikan kawasan gambut dan mangrove di Indonesia menjadi lebih baik.
BRGM kedepan, fungsinya adalah untuk percepatan implementasi rehabilitasi gambut, ditambah dengan kerja implementasi rehabilitasi kawasan mangrove yang kritis dengan target seluas 600 ribu Hektare di 9 provinsi prioritas yaitu Sumatera Utara, Bangka Belitung, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Papua, dan Papua Barat (dh).