Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) prediksi seluruh wilayah DKI Jakarta masih berpotensi hujan dengan intensitas lebat hingga sepekan
Masyarakakat Jabodetabek dihimbau tetap waspada karena musim hujan masih terjadi hingga Maret |
"Prediksi kami, hari ini masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat hampir di seluruh wilayah DKI Jakarta, terutama di malam hari, yang dapat menerus hingga dini hari dan esok hari menjelang pagi. Sementara Minggu (21/2) intensitas hujan cenderung melemah menjadi intensitas rendah hingga 22 Februari. Dan akan meningkat kembali menjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi pada tanggal 23 sampai dengan 24 Februari ," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers secara daring (20/2).
Sebelumnya, BMKG juga sudah mengeluarkan peringatan dini pada 18-19 Februari 2021 tentang predikisi wilayah Jabodetabek diguyur hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat dengan curah hujan antara 100-150 mm. Dari data dihimpun BMKG, tercatat curah hujan tertinggi di Pasar Minggu hingga 226 mm/hari, Sunter Hulu 197 mm/hari, Lebak Bulus 154 mm/hari dan Halim 176 mm/hari.
"Umumnya kejadian hujan terjadi malam hingga dinihari dan berlanjut sampai pagi hari. Ini merupakan waktu-waktu yang kritis dan perlu diwaspadai," jelas Dwikorita.
Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menjabarkan, kondisi cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek tersebut disebabkan sejumlah faktor, yaitu pada 18-19 Februari tarpantau adanya seruakan udara dari Asia yang cukup signifikan mengakibatakan peningkatan awan hujan di Indonesia bagian barat.
Juga terpantau aktivitas gangguan atmosfer di zona equator (Rossby equatorial) mengakibatkan adanya perlambatan dan pertemuan angin dari arah utara membelok tepat melewati Jabodetabek, sehingga terjadi peningkatan intensitas pembentukan awan-awan hujan. Adanya tingkat labilitas dan kebasahan udara di sebagian besar wilayah Jawa bagian barat cukup tinggi, memicu peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Jabodetabek.
Serta terpantau adanya daerah pusat tekanan rendah di Australia bagian utara yang membentuk pola konvergensi di sebagian besar Pulau Jawa dan berkontribusi juga dalam peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di barat Jawa termasuk Jabodetabek.
Curah hujan saat ini di DKI Jakarta sebenarnya masih lebih rendah dibanding pada Januari 2020. Saat ini wilayah Jabodetabek masih masuk puncak musim hujan, diperkirakan berlangsung pada akhir Februari hingga awal Maret 2021. Selain itu, BMKG juga memprediksikan sepekan ke depan seluruh wilayah Indonesia masih terjadi potensi hujan dengan intensitas lebat disertai kilat petir dan angin kencang mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, hampir smeua wilayah di Pulau Kalimantan dan Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat (ma).