Jakarta (WartaMerdeka) – “Di Indonesia wujud dari ekowisata ya desa wisata. Apalagi ada sekitar 200 desa di Ngawi, jadi untuk mengembangkan potensi d
Bupati Ngawi ajak Menparekraf segera realisasikan kerjasama pengembangan parekraf |
Sandiaga mengatakan, posisi Ngawi di Jawa Timur ini, memiliki banyak potensi produk kreatif yang berkearifan lokal di antaranya batik, teh, dan bonggol akar jati. Sehingga, hal ini cocok dipadukan dengan pengembangan ekowisata yang berkaitan erat dengan desa wisata. Selain itu, Ngawi memiliki potensi di bidang agrowisata sekaligus banyak industri pangan.
“Ngawi ini juga lumbung padi kita. Saya lihat banyak sekali industri pangan yang tumbuh di Ngawi dan bisa dijadikan agrowisata,” tambah Sandiaga. Kemenparekraf/Baparekraf saat ini tengah menggencarkan program pendampingan dan pengembangan wirausaha di desa wisata. Program ini, juga dapat dilaksanakan di desa-desa wisata yang ada di Ngawi, salah satunya Desa Ngubalan yang merupakan desa wisata industri.
“Program-program ini gratis bagi semua yang punya ilmu dan kemampuan. Selain itu kami sedang merancang pendampingan untuk 244 desa wisata dan desa-desa yang ada di Kabupaten Ngawi ini juga akan menjadi prioritas kita,” terang Sandiaga.
Hal ini mendapat respons positif dari Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono. Ia berharap, ke depannya akan ada kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Ngawi dan Kemenparekraf/Baparekraf sebagai upaya membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
“Kita tunggu kehadiran Mas Menteri dan jajaran di Kabupaten Ngawi untuk melihat langsung bagaimana kita berproses meningkatkan kesejahteraan masyarakat lewat pariwisata dan ekonomi kreatif. Tentu saja saya juga akan terus berkolaborasi dan bersinergi dengan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Ngawi,” ajak Ony (dh/vh).