"Hari ini kita memulai kunjungan kerja ke beberapa spot pariwisata di Sumatra Barat (Sumnar). Kunjungan ini juga sebagai tindak lanjut dari rapat koor
Menparekraf tekankan pengembangan pariwisata Sumbar kedepan perpaduan budaya dan keindahan alam |
Kunjungan ini sebagai tindak lanjut dari pertemuan Menparekraf dengan 11 bupati dan wali kota se-Sumatra Barat yang berlangsung beberapa waktu lalu di Jakarta. Rombongan Sandiaga disambut Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Wakil Gubernur Audy Joinaldy, Kepala Dinas Pariwisata Sumatra Barat Novrial, dan Sekretaris Dinas Pariwisata Sumatra Barat Taufik Ramadhan.
Seperti biasa, Sandiaga selalu cek penerapan protokol kesehatan (prokes) di bandara, mulai dari pengambilan bagasi hingga deklarasi kesehatan E-HAC. "Kegiatan ini yang ingin kita padukan karena sebagian dari kunjungan saya di sini juga ingin mempersiapkan agar event yang sudah kami launching, termasuk berskala nasional dan regional bisa terkurasi dengan baik dan diberi pendampingan," jelas Sandiaga.
Sandiaga memakai salah satu busana khas budaya Sumbar |
Kedepan, tambah Menparekraf, pengembangan parekraf di Sumbar menitikberatkan perpaduan antara kekuatan budaya dan keindahan alam. Diantaranya pengembangan geopark serta tambang batu bara Ombilin sebagai tambang batu bara tertua di dunia. "Kita ingin mengembangkan wisata berbasis heritage. Harapan saya dalam kunjungan ini dapat membangkitkan semangat kita, membuka peluang dalam bingkai protokol kesehatan yang ketat dan disiplin," papar Sandiaga.
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah bertekad siap menerapkan prokes yang ketat dan disiplin di sektor parekraf. Karena ini sejalan dengan konsep pariwisata ramah muslim yang juga mengedepankan kebersihan, kesehatan, dan keamanan.
"Bahwa hotel, restoran, dan sektor kuliner kita sudah siap untuk memenuhi seperti yang disampaikan bagaimana kita memenuhi unsur-unsur kebersihan, kesehatan, dan lainnya. Kita juga sudah siapkan turunan dari Perda (wisata ramah muslim) tersebut di tahun ini," ungkap Mahyeldi (ag/ma).