Jakarta (WartaMerdeka) – “Media diharapkan bisa menyampaikan kepada masyarakat luas, bahwa keputusan pemerintah untuk meniadakan mudik agar dihormati
Masyarakat dan Pemda harus bekerjasama disiplin terapkan prokes saat berwisata |
Sandiaga membahas hal tersebut saat Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, kantor Kemenparekraf, Jakarta (19/4), terkait juga dengan akan adanya wisata lokal memasuki libur lebaran. Kemenparekraf memastikan wisata-wisata lokal harus siap menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat dan disiplin.
Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan penerapan PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) skala mikro berjalan baik, seperti membatasi kapasitas wisatawan hingga jam operasional destinasi. Ini untuk mengantisipasi mobilitas masyarakat karena tidak melakukan mudik saat lebaran 2021.
“Kita perlu antisipasi masyarakat saat menghabiskan waktu libur lebaran. Keputusan akhir berada di ranah pemerintah daerah dan Satgas Covid setempat. Jika terjadi peningkatan jumlah COVID-19 di daerah tersebut, keputusan untuk menutup destinasi wisata ada di tangan daerah setempat,” ujarnya.
Selain itu, Menparekraf juga menanggapi rencana penerapan TCA (travel corridor arrangement) di Bali pada Juni-Juli 2021 masih berjalan sesuai rencana. Pihaknya terus monitoring dan evaluasi serta mendorong akselerasi vaksinasi di Bali ditargetkan 2 juta masyarakatnya telah menjalani vaksinasi Covid-19 pada pertengahan 2021.
“Sesuai arahan Presiden, Bali mendapat prioritas vaksinasi lantaran Bali sangat tergantung pada sektor pariwisata. Alhamdulillah kesiapan dari dosis vaksin ini sekarang sudah lebih tersedia dan sekarang yang perlu disiapkan vaksinatornya,” jelas Sandiaga. Vaksinasi di Bali dipercepat karena upaya pemerintah untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para wisatawan di destinasi paling favorit (ag/dh).