“Pasar modal belum dimanfaatkan secara maksimal, dari puluhan juta UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) yang ada. Data Bursa Efek Indonesia 2019 me
Kesempatan UMKM untuk lebarkan usaha di pasar modal difasilitasi Pemerintah |
Ki Saur Panjaitan XIII, pakae ekonomi, menyampaikan hal tersebut dalam “Pengenalan Pasar Modal Bagi Pelaku UMKM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif”, diselenggarakan Direktorat Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf secara hybrid. Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan dunia pasar modal secara garis besar kepada pelaku UMKM pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya di Pekanbaru, Riau.
Jumlah tersebut sangat kecil dibanding jumlah UMKM di Indonesia yang berdasarkan catatan Kementerian Koperasi dan UMKM ada 64,2 juta UMKM di 2020. Karenanya, akses pembiayaan melalui pasar modal harus dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku UMKM sebagai opsi pendanaan.
Perusahaan yang dijalankan UMKM sebagai emiten nantinya dapat manfaat dari pasar modal. Selain sebagai sarana mencari modal, juga mengurangi ketergantungan pada bank, mempermudah ekspansi usaha dan meningkatkan produktivitas. Dan tantangannya, dibutuhkan persiapan, persyaratan yang terencana, seperti ada business plan yang baik, legalitas dan lainnya. Pemerintah sendiri telah mempermudah persyaratan bagi UMKM untuk dapat melantai di lantai bursa.
“Pelaku UMKM tidak usah bingung, karena ada incubator atau konsultan yang siap memberikan pendampingan dan penjelasan. Tentang apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan perencanaan, laporan keuangan, persyaratan, semua diberi tahu,” ajak Ki Saur.
Sementara Kepala Bagian Pengembangan Kebijakan Pasar Modal Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dien Sukmarini menambahkan, selain dari pasar modal, UMKM juga bisa akses pembiayaan melalui Securities Crowdfunding (SCF). Penawaran efek melalui layanan urun dana berbasis teknologi ini diharapkan bisa menjadi alternatif sumber pendanaan bagi UMKM untuk mengembangkan usahanya.
“Pelaku UMKM dapat mendaftarkan diri melalui penyelenggara. Nanti pihak penyelenggara yang akan menawarkan sahamnya ke investor. Hingga saat ini ada lima penyelenggara terdaftar yang dapat dipilih pelaku UMKM,” kata Dien Sukmarini.
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, Hanifah Makarim, menjelaskan, Bincang Pasar Modal merupakan rangkaian kegiatan di berbagai daerah.Di Pekanbaru adalah kegiatan ketujuh kalinya di 2021.
Bagi pelaku UMKM yang tertarik untuk masuk pasar modal, Kemenparekraf/Baparekraf juga memiliki program KreatIPO. Program kerja sama antara Kemenparekraf/Baparekraf dan BEI berupa workshop dalam mempersiapkan persyaratan yang dibutuhkan oleh pelaku usaha untuk go public melalui skema IPO (vh/lw).