Jakarta (WartaMerdeka) – "Penanganan COVID-19 ini harus didukung secara totalitas. Jadi kita satu komando, sebagai kementerian yang membawahi 13 sub
![]() |
Kawasan wisata dan sentra ekraf sementara tutup di PPKM Darurat |
PPKM Darurat yang ditetapkan sejak 3-20 Juli 2021, ditanggapi serius Menparekraf dan menginstruksikan seluruh destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif (ekraf) untuk ditutup sementara. Hal tersebut disampaikannya merujuk fokus utama pemerintah pusat dalam penanganan covid-19, khususnya menekan laju penularan covid-19.
Lewat penutupan sementara seluruh destinasi wisata dan sentra ekraf tersebut, dirinya berharap pemulihan kesehatan akan berjalan lebih baik. Sehingga, sektor parekraf yang hadir sebagai lokomotif pembangkit bisa kembali berperan aktif setelah angka Covid-19 lebih terkendali. Sandiaga menilai pelaksanaan PPKM Darurat merupakan keputusan Presiden yang sangat tepat.
“Hal ini akan kita patuhi dan kami sudah memberikan seruan yang tegas kepada para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk melaksanakannya, tanpa terkecuali. Karena keselamatan dan kesehatan rakyat Indonesia adalah yang utama,” terang Sandiaga.
Bersamaan dengan kebijakan tersebut, berbagai program pemulihan ekonomi, seperti Work From Bali, pembukaan Bali Kembali, Wisata Vaksin di Bali, Travel Corridor Arrangement, dan beberapa event di daerah akan ditunda. Dirinya mengaku akan menyesuaikan keputusan dengan situasi dan regulasi yang ditetapkan saat ini.
![]() |
Bantuan bagi pelaku parekraf segera dicairkan di masa pandemi |
"Kita ingin lakukan percepatan. Ada 3,4 juta masyarakat Indonesia yang menggantungkan penghidupannya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," jelas Sandiaga. Kemenparekraf terus dorong para pelaku parekraf untuk dapat memanfaatkan digitalisasi. Bukan hanya sebatas berjualan online, tetapi juga menciptakan konten-konten kreatif (dh/vh).