Sumedang/Jabar (WartaMerdeka) – Pengurus Trip Of Indonesia (TROI) dan Pengurus Besar Federasi Airo Sport Indonesia PB-FASI/Persatuan Olahraga Dirgan
Peserta lomba Paragliding sedang beraksi |
Kabupaten Sumedang dan Papua dipilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan Festival Paragliding Trip Of Indonesia (Seri 1) untuk menampung para atlet yang ada di wilayah Barat dan Timur. Mengingat situasi sekarang masih pandemi, kegiatan dilaksanakan secara online dan offline. Pesertanya dibatasi hanya 250 atlet nasional dengan jenis lomba paralayang nomor ketepatan mendarat (KTM/accuracy).
Di Sumedang, kegiatan olahraga paralayang ini diselenggarakan di Kampung Toga, Desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang Selatan. Event di Sumedang khusus untuk atlet nasional yang berdomisili di wilayah Indonesia Barat.
Sementara di Papua dilaksanakan di Bukit Gracia Skyline, Jayapura, untuk atlet paralayang yang berada di wilayah Indonesia timur. Event Paragliding TROI (Seri 1) dibuka secara resmi oleh Kapuspotdirga Marsma TNI Fajar Adriyanto selaku Sekjen PB-FASI dan Bupati Sumedang Ahmad Munir.
Sekjen PB-FASI mengatakan, kegiatan paragliding ini bertujuan untuk mengasah dan melatih para atlet nasional dalam rangka Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua minggu mendatang. “Semoga dengan event ini dapat menumbuhkan para bibit atelt paralayang di masa akan datang,” ucap Sekjen PB-FASI.
Sementara Bupati Sumedang menyebut, event paragliding ini digelar tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19. “Lakukan yang terbaik, sehingga persiapan dalam rangka PON XX Papua lebih matang dan lebih profesional,” terang Bupati.
Sebelum dilaksanakan pertandingan, para atlet terlebih dahulu registrasi, koordinasi data, technical meeting, dan swab antigen Covid-19 untuk mencegah timbulnya klaster baru. Tidak hanya pembatasan peserta, dalam lomba paragliding ini, penilaian juga dilakukan secara online. Di Sumedang hanya diikuti 150 atlet dan sisanya 100 atlet bertanding di Papua.
Lomba ini sekaligus sebagai persiapan PON XX pada Oktober 2021 di Papua |
Tidak ada penonton saat lomba berlangsung, karena penonton akan di arahkan untuk melihat secara online melalui youtube dan media online lainnya. Lomba paralayang ini melibatkan sejumlah pihak terkait seperti Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disparbudpora), tenaga medis, TNI, Polri, Satpol PP dan SAR (bp).