Perkumpulan Penulis Indonesia, SATUPENA, akan mendiskusikan seluk beluk pemberian Hadiah Nobel Sastra. Hal itu terpicu oleh berita yang hangat akhir-a
Jakarta (WartaMerdeka) – Perkumpulan Penulis Indonesia, SATUPENA, akan mendiskusikan seluk beluk pemberian Hadiah Nobel Sastra. Hal itu terpicu oleh berita yang hangat akhir-akhir ini. Yakni, seorang penulis Indonesia, Denny JA, dinominasikan oleh sebuah komunitas sastra untuk Nobel Sastra 2022.
Diskusi itu akan diadakan di Jakarta pada Kamis (20/1) pukul 19.00-21.00 WIB, dengan narasumber Datuk Jasni Matlani, Presiden Badan Bahasa dan Sastra, Sabah - Malaysia. Pemandu diskusinya Swary Utami Dewi dan Elza Peldi Taher.
Menurut panitia, dengan diusulkannya nama Denny JA , maka yang bersangkutan menjadi orang kedua dari Indonesia yang diusulkan mendapat Nobel Sastra tersebut. Yang pertama adalah sastrawan Pramudya Ananta Toer . Saat nama Denny JA mencuat, timbul pro-kontra dan kontroversi di kalangan komunitas sastra dan penulis.
Ada yang mendukung, juga mengkritik tajam. Ada yang netral. Maka menjadi pertanyaan, Apa dan bagaimana Nobel Sastra sebenarnya? Bagaimana seseorang bisa menjadi nominator bahkan menerima Nobel? Bagaimana peluang penulis Indonesia yang dicalonkan untuk menang dan meraih Nobel Satra? Mengapa hadiah Nobel yang prestisius ini menjadi simbol keagungan?
Berbagai hal tersebut akan diulas dalam Obrolan Hati Pena #22, yang bisa diikuti di link zoom: https://s.id/hatipena22 atau melalui livestreaming: Youtube Channel, Hati Pena TV. Selain itu, lewat Facebook Channel: Perkumpulan Penulis Indonesia – Satupena. Disediakan sertifikat bagi yang membutuhkan (dh).