TNI AD Bantu Normalisasi Aktivitas Pengungsi di Aboru

Satu SST (satuan setingkat pleton) gabungan prajurit Satgas Kodim Maluku Yonarhanud 11/WBY dan personil Koramil 1504-7/Haruku diterjunkan membantu no

Bantuan kapal diberikan untuk angkut kendaraan warga yang mengungsi

Maluku (WartaMerdeka) – Satu SST (satuan setingkat pleton) gabungan prajurit  Satgas Kodim Maluku Yonarhanud 11/WBY dan personil Koramil 1504-7/Haruku diterjunkan membantu normalisasi kondisi di Aboru Pulau Haruku (4/2). Mereka membantu pemindahan dan pendistribusian sejumlah kendaraan dan barang milik warga Kariu yang mengungsi ke Aboru usai konflik masyarakat.

Prajurit TNI AD membantu pergeseran kendaraan motor dan barang dari pelabuhan Wairiang, Kalilolo Pulau Haruku dengan menggunakan kapal Fery dan KMC (Kapal Motor Cepat) dari Polairud  Polda Maluku.

Sebanyak 71 motor berhasil diangkut dan didistribusikan kepada pemiliknya, warga Kariu yang pelaksanaannya diawasi oleh Perwira Penghubung (Pabung) Kodim 1504/Ambon, Mayor Inf Wahyu Widya Sasono.

Semangat dan kebersamaan  luar biasa diperlihatkan aparat TNI dan masyarakat selama proses pengangkutan dan pendistribusian nya. Semua terdistribusi dengan baik dan  tanpa masalah sesuai sasaran pemilik masing-masing.

"Prajurit dilatih tidak saja dalam bidang tempur, operasi militer perang tetapi juga dilatih untuk melaksanakan operasi militer selain perang, agar mampu mengatasi serta menjadi solusi   bagi kesulitan rakyat di sekelilingnya," jelas Mayor Wahyu.

Prajurit TNI terus mendampingi warga yang mengungsi akibat konflik 

Kapendam XVI/Pattimura, Kolonel Arh Adi Prayogo mengatakan  langkah ini diambil atas perintah Pangdam sebagai wujud komitmen TNI dalam hal ini Kodam XVI/Pattimura untuk ikut terlibat langsung  dalam upaya pemulihan situasi dan kondisi khususnya di tempat pengungsian warga Kariu di Aboru.

Selain itu  Tim Kesehatan gabungan (Kesdam XVI/Pattimura, Satgas Kodim Maluku Yonarhanud 11/WBY dan Puskesmas Pembantu) hingga hari ini terus melakukan pelayanan kesehatan baik itu di posko kesehatan maupun secara door to door kepada para pengungsi (bp).